Paul Scholes mengatakan Manchester United (MU) tertinggal jutaan mil di belakang Barcelona, dan tantangan terakhir Sir Alex Ferguson dalam karier gemilangnya adalah mengakhiri keperkasaan El Barca. Manchester United dua kali dikalahkan Barcelona di final Liga Champions dalam tiga tahun terkahir, keduanya dengan selisih dua gol. Di Roma, dengan dua gol tanpa balas, dan di Wembley dengan 3-1. Scholes kali terakhir bermain di final Liga Champions di Wembley, sebelum mengundurkan diri. Ia kini menjadi bagian dari staf pelatih Setan Mreah. "Saya tidak ingin melihat pertandingan itu lagi," ujar Scholes kepada The Mirror.
"Saat bertanding, saya merasa ribuan mil di belakang Barcelona. Namun laga di Wembley berbeda dibanding saat di Roma, saat kami kalah dua gol tanpa balas. Di Wembley kami bisa mencetak gol," lanjutnya. Kesenjangan Manchester United dan Barcelona luar biasa lebar, tapi Scholes yakin Sir Alex Ferguson bisa mengatasinya. Fergie, menurut Scholes, punya rencana membangun jembatan untuk memperpendek gap.
"Jika ditanya, kami ingin seperti apa, semua orang akan mengatakan; menjadi seperti Barcelona. Siapa pun tidak akan membantah pendapat bahwa Barcelona adalah benchmark yang ingin diraih setiap klub," demikian Scholes. Saat ini, masih menurut Scholes, siapa pun harus angkat tangan dan mengatakan; Barcelona memang jauh lebih baik. Namun, siapa pun tidak akan melakukan hal itu.
"Yang kami sukai adalah mengatakan; saat ini Barcelona memang yang terbaik. Atau sejak dua tahun lalu mereka memang hebat. Tapi kami harus bekerja keras untuk mencapai level permainan yang sama dengan Barcelona," Scholes memotivasi diri. Scholes yakin tantangan terbesar Alex Ferguson di penghujung kariernya adalah mengejar ketinggalannya dari Barcelona. Ia akan mencobanya sekuat tenaga. Tidak hanya Fergie, semua pemain dan staf pelatih juga memiliki motivasi yang sama. "Yang saya tidak tahu adalah berapa lama lagi Alex Ferguson akan bertahan. Hanya dorongan dan determinasi yang membuatnya belum ingin meninggalkan Old Trafford," Scholes mengakhiri.