Gampa fc - Ikutilah orang-orang yang gembira, dan berlindunglah pada
kesabaran niscaya akan bahagia. Yang
menggelapkan hari-hari dihujat tanpa alasan
yang jelas. KAU baik kepada kami meski tak
pernah dibalas terima kasih dan KAU cegah
kami dari dosa, tapi kami tak pernah merasa berdosa. Dalam pembuatannya,
kebijaksanaan Allah adalah sebuah
kemenangan dari keteguhan hati. Dari
sempit ke luar dalam kelapangan dan dari
kesedihan kearah kegembiraan.
Kesempurnaan kebahagiaan itu terdapat
dalam tiga hal: a. Kebersahajaan dalam amarah b. Kebersahajaan dalam syahwat c. Kebersahajaan dalam ilmu
“Setiap sesuatu itu dimudahkan
berdasarkan (untuk apa) dia diciptakan”
Dia tak lain hanyalah waktu yang singkat
dan setelah itu usai, orang yang berjalan
bersyukur atas perjalanannya. Orang yang paling bahagia adalah orang
yang mendambakan akhirat. Tidak pernah
iri kepada orang lain karena karunia Allah
atas mereka. Dia berpegang pada risalah
yang berasal dari prinsip yang benar dan
contoh-contoh mulia yang berasal dari nilai kebaikan yang lalu ditularkan kepada orang
lain. “Kenalilah Allah pada saat engkau
dalam kemudahan, niscaya Allah akan
mengenalimu pada saat engkau dalam
kesulitan” Allah menurunkan cobaan bukan
untuk membinasakannya, tetapi untuk menguji sejauh mana kesabaran kita. “Aku
rela Allah sebagai Rabbku, Islam sebagai
agamaku dan Muhammad sebagi nabiku”,
sungguh sebuah ikrar yang sangat
sederhana tetapi bermakna sangat luas.
Ridha kepada Allah berarti ridha terhadap semua hukum-Nya, ridha terhadap qadha
dan qadar-Nya baik yang jelek ataupun yang
baik, yang pahit ataupun yang manis.
Subhanallah, saat saya menulis ini, saya
merasakan bahwa saya hanya seseorang
makhluk yang sangat tidak berarti apa-apa.
Selama ini Saya sering mendengar kalimat
tersebut, tetapi sepertinya belum pernah
saya merasakan ketakutan sebesar ini. Takut apakah saya telah ridha terhadap
Allah, sebagai muslim dalam kehidupan saya
saat ini.
Astaghfirullah… terbayang begitu banyak
tumpukan dosa yang telah saya buat, saya
sering mengeluh dengan apa yang selama ini saya dapatkan, saya sering merasa kurang dan tidak memiliki apapun dibandingkan orang lain di sekitar saya. Kenapa saya belum bisa ridha dengan qadha dan qadar yang telah digariskan oleh-Nya. Saya merasa saya sangat jauh dari bersyukur dengan apa yang saya miliki. Kesehatan, keluarga, teman dan cinta Allah yang selama ini selalu saya lupakan. Saya terlalu mengharap cinta dari manusia yang ternyata hanya sia-sia, cinta yang semu karena cinta yang seharusnya saya cari adalah cinta dari Allah, Rabbku!! Karena hanya kepada Allah lah saya berdoa,
menggantungkan harapan dan meminta.
Karena saya harus sadar sebagai manusia,
saya memiliki keterbatasan terlalu naïf
dalam menjalani kehidupan yang saya jalani.
Saya jadi teringat dengan kehidupan Rasulullah yang begitu sederhana dan penuh
penderitaan saat beliau kecil. Beliau seorang
yatim piatu yang sangat miskin, tetapi beliau
ridha. Beliau pernah hidup sangat fakir tetapi
beliau begitu ikhlas terhadap semuanya,
begitu ridha terhadap Rabb-Nya. Begitu ridha saat semua orang-orang yang dia cintai pergi
meninggalkannya, begitu ridha saat begitu
banyak orang yang membencinya dan ingin
mencelakainya. Beliau begitu pasrah, begitu
ikhlas menerima semua. Ya Rabb, alangkah
malunya hambaMu ini yang sering merasa putus asa dalam menghadapi cobaanMu yang sungguh tak ada seujung jari pun dari cobaan yang diterima oleh Rasulullah. Hari ini kembali saya merasa Allah begitu
menyayangi saya, saya berada di sekeliling
orang-orang yang mencintai dan sangat saya
sayangi. Selama ini saya baru sadar bahwa
Allah sering mengabulkan doa-doa saya
tetapi terlalu sering saya melupakan dan tak menghiraukannya. Astaghfirullah…hanya
Allah yang tahu apa yang ada dalam hati
saya.