"akh, kau selalu seperti itu tak pernah berubah.Masih saja dekat ma dya, padahal kamu tau ndiri kan aku gak suka kamu dekat-dekat ma dya. Pa lagi sering sms-an, telfon-telfonan dan sering ketemuan juga.... Ini semua salahmu.. Tak pernah mau mengerti aku.... Maaf, maaf, maaf dan maaf.. Lagi-lagi kau hanya bisa minta ma'af kan! Kamu tuh...** {sensor} **....
Ma'af, apa kata ini terlalu sering terucap padamu? Andai bukan ma'af apa lagi yang harus dikatakan padamu.. Tak ada lagi kalimat lain yang lebih meringankan salah ku yang kau lihat begitu besar. Aku ingin selesaikan semua ini, terlalu sering hal begini merasuki hubungan kita dan menjadi masalah.
Aku atau kamu sama saja, termasuk dia dan mereka. Antara kita tak pernah ada yang salah. Smua itu lumrah, perasaan ingin memiliki dan menang sendiri.
Yups.... Disanalah titik permasalahannya, ketika diri ini ingin menang sendiri. Tak mungkin ada yang menang bila sang rival tak punya kekurangan. Andai tak punya kekurangan kesalahan yang takpatut pun mesti terlontar untuk membuat perasaan ini meluap senang. Merasa menang melihat dya tertunduk layu meratap memohon maaf atas apa adanya dya.
"Aku terima kau apa adanya, ku cintai mu dengan segala apa yang kau punya..."
Cyiih.... Kucing saja takkan pernah percaya semua itu..
Apa adanya? Bila memang apa adanya tak mungkin terjadi yang seperti ini. Kita hanya dirasuki egois, rasa cemburu yang berlebihan, ingin memiliki tapi tak mau terima kekurang dari nya. Tak ingin bersahabat dengan cara dirinya bergaul, cara dya membuat teman-temannya membuat dirinya begitu spesial.
Apa adanya? Bila memang apa adanya tak mungkin terjadi yang seperti ini. Kita hanya dirasuki egois, rasa cemburu yang berlebihan, ingin memiliki tapi tak mau terima kekurang dari nya. Tak ingin bersahabat dengan cara dirinya bergaul, cara dya membuat teman-temannya membuat dirinya begitu spesial.
Apa adanya? Bila memang apa adanya tak mungkin terjadi yangseperti ini. Kita hanya dirasuki egois, rasa cemburu yang berlebihan, ingin memiliki tapi tak mau terima kekurang dari nya. Tak ingin bersahabat dengan cara dirinya bergaul, cara dya membuat teman-temannya membuat dirinya begitu spesial.
Dya sangat berharga kan? Kau juga sangat penting baginya. Sebelum perasaanmu yang sekarang muncul, dirimu yang dulu adalah sangat disanjungnya, sangat special baginya, slalu membuatnya mengukir senyum dan membuatmu terasa damai.
Namun, ketika hasrat mu besar tuk memilikinya,kau berikan dya separoh hati mu atas nama CINTA. Ketika hari-hari ini berlalu, kenapa setiap waktunya kau melihat dirinya selalu saja ada yang kurang...
Apa kamu tau dimana kekurangannya? Akhir-akhir ini dya tidak bisa mengerti dirimu kan? Ya, Kenapa tidak, kau saja tak pernah mengerti dya. Dya itu apa adanya. Ingat.... "Dya tampil di samping mu apaadanya, tak ada yang disembunyiin dan tak ada lagi celah yang mesti kau cari-cari.." karna semua prasangka itu tak pernah ada. Tak pernah nyata...
Semua rasa itu hanya bergentayangan dalam fikiranmu. Merasuki hatimu dan akhirnya melusuhkan cintanya terhadap dirimu.
Karna kau seorang penipu.. Jangan kau memerahkan mukamu karna marah. Kau memang penipu, kau menipu kenyataan dirimu sendiri. Kau pun memiliki teman-teman special dalam cerita hidup mu kan? Apa dya ada mempermasalahkan itu?
Tidak, bila dya benar mencintaimu apa adanya, takkan pernah dya memberatkanmu dengan semua kenangan dan masa silammu.
Bertanya, pasti dya ingin tahu sepenuhnya tentangmu. Mengenal mu lebih dalam untuk mebebaskan dirimu dari prasangka yang tidak kau inginkan.
Masa lalumu, masa lalu nya adalah masa silam kalian berdua. Sepenuhnya milik kita berdua, andai ini cerita antara kau dan aku. Buat apa kita cemburu berlebihan seperti itu, bila hanya akan menghilangkan ekstensi hubungan yang tlah lama terjalin. Ini bukan masalah pipa air P.D.A.M. Apabila pipapenghubung ada kerusakan, di putus dan diganti dengan yang baru..
Ini tentang hati bung, juga masalah perasaan.Kau mengikatnya erat dengan rantai emas cemburu mu. Kau menusuknya pelan dengan jarum-jarum curiga mu. Coba kau lihat kenyataan ini, kau sedang berjalan dengan orang yang tengah kau rantai, terhuyung mengikuti langkah egomu, terkulai menerima tamparan cinta posesif yang kau layangkan.
Untuk memandang nya saja kau sudah merasa enggan, apa lagi dya, dya yang merasakan ikatan yang kau buat, sungguh erat mencekiknya hingga sekarat.. Dya mencoba bertahan disamping mu, tertatih-tatih memenuhi segala inginmu. Dalam luka yang slama ini kau buat namun tak pernah bisa kau lihat.
Sadarlah, dya sungguh menyayangi dirimu, sangat mencintaimu. Dengan senyum lusuhnya, dya tetap berusa untuk mendampingimu, meneruskan cerita ini sampai kau benar-benar mengerti.
Sampai kau pahami satu hal, "Aku mencintaimu tanpa mengambil suatu apapun darimu.." Aku menjadikan dirimu seseorang yang paling bebas dihatiku, tanpa membuatmu merasa kehilangan apapun, tanpa membuatmu diam terbelenggu, termangudan menangis tersedu meratapi rindu. Selagi smua yang ada padamu baik dimata mereka, aku takkan merubah apapun darimu.
"akh, kau selalu seperti itu tak pernah berubah.Masih saja dekat ma dya, padahal kamu tau ndiri kan aku gak suka kamu dekat-dekat ma dya. Pa lagi sering sms-an, telfon-telfonan dan sering ketemuan juga.... Ini semua salahmu.. Tak pernah mau mengerti aku.... Maaf, maaf, maaf dan maaf.. Lagi-lagi kau hanya bisa minta ma'af kan! Kamu tuh...** {sensor} **....